Waktu Batu #3. Deus Ex Machina dan Perasaan-perasaanku Padamu

Waktu Batu #3. Deus Ex Machina dan Perasaan-perasaanku Padamu (Time Stone #3. Deus Ex Machina and My Feelings for You) adalah sebuah karya teater kontemporer yang berdasar pada/terinspirasi oleh mitologi dan sejarah Jawa, serta penjajaran(jukstaposisi)-nya dengan situasi transisi dan problem identitas yang dikonstruksi oleh modernitas di Indonesia.

Waktu Batu #3 adalah bagian dari sebuah proyek teater (bukan hanya produksi pertunjukan) yang diinisiasi oleh Teater Garasi, di bawah koordinasi sutradara/direktur artistiknya, Yudi Ahmad Tajudin. Sebagai sebuah proyek teater, basis/landasan tematik Waktu Batu adalah: waktu, transisi dan identitas. Sementara landasan tekstualnya: teks-teks mitologis, sejarah dan modernitas di Indonesia/Jawa. Landasan/basis pengolahan bentuknya adalah: tubuh, refleksi (bayangan/pantulan) dan replika (tiruan dari model).

Sebagai sebuah proyek teater, Waktu Batu merupakan sebentuk pelacakan antropologis atas problem identitas/modernitas dalam masyarakat Indonesia kontemporer. Dari jelajah riset (tematik dan tekstual) dan eksplorasi (tema dan bentuk) yang dilakukan Teater Garasi sejak tahun 2001 sampai 2004, tercipta 3 seri pertunjukan teater (Waktu Batu #1, #2 dan #3).

Teks-teks mitologis yang coba ditafsir ulang dengan/di dalam Waktu Batu adalah: Watugunung, Murwakala dan Sudamala. Ke-3 mitologi Jawa itu bercerita tentang asal-usul sistem penanggalan Jawa, kelahiran dewa penguasa waktu (Jawa), dan waktu yang dilihat sebagai ancaman di dalam pandangan/kebudayaan Jawa.

Teks sejarah yang digunakan sebagai dasar penciptaan Waktu Batu adalah sepenggal periode sejarah pada kisaran abad XIV-XV, ketika di Jawa waktu itu terjadi pergeseran/transisi/transformasi sosial dan kebudayaan yang besar dan signifikan. Pergeseran itu, sebgai bagian dari abad-abad kolonialisasi di seluruh kepulauan archipelago, sering disebut sebagai awal berlangsungnya globalisasi di Indonesia.

Waktu Batu #3 telah dipertunjukkan di: Yogyakarta, Jakarta (Art Summit International Festival), Singapore (Insomnia 48), Berlin (In Transit Festival, Hause der Kulturen der Welt), dan Tokyo (Morishita Studio, sponsored by KuNauka Theatre Company and The Saison Foundation).

Tim Kerja:
Aktor: Andreas Ari Dwianto, Bahrun, Citra Pratiwi, Erythrina Baskoro, Hindra, Jamaluddin Latif, Naomi Srikandi, Sri ‘Uung’ Qadariatin, Theo. Christanto, Tomomi Yokosuka
Penata Rupa: Jompet A.K.A Kuswidananto, Andy Seno Aji.
Penata Musik: Melancholic Bitch.
Penata Cahaya: Clink Sugiarto.
Pewujud Visual: Warsito.
Penata Suara: Yosef Herman Susilo, Anton W.A
Penata Kostum: Abraham Soekarno Puspo, Didit, Retno Ratih Damayanti.
Manajer Panggung: Clink Sugiarto.
Penulis Naskah: Andri Nurlatif, Gunawan Maryanto, Ugoran Prasad.
Manajer Produksi: Kusworo Bayu Aji.
Sutradara: Yudi Ahmad Tajudin