
Editor:
Budi N.D. Dharmawan
Foto Sampul Depan dan Belakang:
Mohamad Amin
Perwajahan dan Tata Letak:
Gamaliel W. Budiharga
Edisi Terbatas, Desember 2014
ISBN 978-602-19208-6-2
Diterbitkan pertama kali oleh
Teater Garasi/Garasi Performance Institute
Nitiprayan No. 164 B, RT 04 RW 20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55182 Telp/Faks: 0274-415844 email: garasi@teatergarasi.org www.teatergarasi.org
Harga: Rp. 225.000,00 + Ongkos Kirim
Pemesanan: lusi@teatergarasi.org atau sms 087839298113
Di luar itu, melalui foto-foto ini saya jadi turut menyaksikan perkembangan Garasi sebagai sebuah kelompok dan orang-orang di dalamnya selama kurun waktu 1993–2013. Yang dahulu kurus, kini gemuk; yang dahulu sendirian, kini telah berkeluarga dan punya momongan; yang dahulu sutradaranya satu, kini masing-masing orang di dalamnya didorong untuk berkreasi; yang dahulu di kampus, kini mandiri, bahkan baru-baru ini menjadi satu dari sebelas penerima Penghargaan Pangeran Claus dari Kerajaan Belanda di Amsterdam.
Dua puluh tahun adalah jangka waktu yang panjang, agak sulit dimampatkan menjadi sebuah terbitan yang diupayakan tidak terlalu tebal, demi kenyamanan Pembaca. Mudah-mudahan foto-foto yang dipilih untuk ditampilkan dapat merepresentasikan naik-turun Teater Garasi selama ini. (Budi N.D. Dharmawan)
Kami mengundang Budi N.D Dharmawan untuk menemani kami mengunjungi kembali gunungan foto-foto itu, sebab khawatir kami melulu sekedar asyik dengan sudut pandang kami sendiri. Ia kami kira punya mata yang tajam dan cermat; percakapan kerangka editorialnya dengan kami, yakni Yudi Ahmad Tajudin, Gunawan Maryanto, dan saya sendiri, menunjukkan bagaimana kumpulan ini mungkin membentang potensinya. Bersama Gunawan Maryanto, Budi lalu mengarsir ribuan foto itu dan memilahnya sehingga bisa dijejalkan ke dalam kumpulan di buku ini. Pilihan editorial yang kami sepakati bersama menuntun proses pemilahan mereka: kami tertarik mengujungi detil dalam periode perjalanan kami, yakni cerita-cerita di sisi dan di belakang panggung, juga di lobi dan di kursi penonton, sebelum dan sehabis pertunjukan. Kami membongkar foto-foto latihan, penelitian, sesi diskusi, sesi rapat, juga foto-foto saat berkumpul tanpa kegiatan, saat sedang berfoto, yakni foto-foto kegiatan tak bemutu yang menjadi alasan kenapa foto bermutu itu perlu, dan sebaliknya. Tentu ada karya-karya fotografi professional –terutama deret karya foto pertunjukan sahabat kami lebih dari satu dekade terakhir, Mohammad Amin– tapi tak semua. Malah sebagian besar di antara foto arsiran diambil dari hasil kerja fotografer-giliran. Budi rupa-rupanya sangat tertarik dengan foto-foto tak profesional ini, mungkin sebab demikian acak namun sekaligus terpola. (Ugoran Prasad)
Kredit Foto
Teater Garasi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para fotografer yang tersebut di bawah ini, kepada mereka yang telah mengabadikan perjalanan kami dari waktu ke waktu melalui bidikan-bidikan terbaiknya, yang membuat perjalanan 20 tahun kami memiliki jejak berupa gambar-gambar yang akan terus berbicara, berkabar, mengingatkan, dan memetakan perjalanan itu sendiri—gambar-gambar yang memaknai perjalanan kami dengan caranya sendiri: Akiq Aw | Andri Nur Latif | Andy Seno Aji | Asa Rahmana | Bahar Sukoco | Benny Prasetyo | Berto Gesit | Budi Adi | Dirmawan Hatta | Hafiz Maulana | Harisinthu | Iwan Prananto | Jamaluddin Latif | Jean-Pascal Elbaz | Lelaki Budiman | Lusia Neti Cahyani | Mohamad Amin | Peter Johan | Suratman | Suryo Wiyogo | Titok Harianto | Tomomi Yokosuka | Wimo Ambala Bayang | Witjak Widi Cahya | Yetti Lutiyan | Yoppie Irawan
Juga beberapa nama yang dengan menyesal tidak bisa kami identifikasi terutama pada foto-foto awal perjalanan kami. Sekali lagi terimakasih telah menyertai perjalanan kami.
Penerbitan buku ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation
Judul “Bertukar Tangkap dengan Lepas” dipinjam dari puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah dalam buku “Nyanyi Sunyi” (1937)
Leave a Reply