Teater Garasi Menerima Prince Claus Awards 2013

Teater Garasi/Garasi Performance Institute di usianya yang ke 20 menerima penghargaan prestisius dari Prince Claus Fund, sebuah organisasi terkemuka yang bermarkas di Amsterdam yang mendedikasikan programnya pada kebudayaan dan pembangunan.

Bersama dengan 10 organisasi dan individu lain yang berasal dari, antara lain, Cina, Mesir, Colombia, Pakistan, Trinidad Tobago, Teater Garasi telah dipilih melalui proses seksama oleh komite Prince Claus Awards, yang tahun ini menerima 117 nominasi dari seluruh dunia.

“Kami merasa sangat terhormat menjadi salah satu penerima penghargaan ini karena kami tahu Prince Claus Awards diberikan hanya kepada organisasi atau individu yang berkualitas dan berperan penting di dalam disiplin serta masyarakatnya,” kata direktur umum Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajudin. “Yang paling penting bagi kami Prince Claus Awards ini adalah pengakuan atas kerja dan karya kami selama 20 tahun terakhir. Momen pemberian penghargaan ini menjadi lebih dramatik karena kami juga akan merayakan 20 tahun perjalanan Teater Garasi pada Desember tahun ini.”

Prince Claus Awards adalah penghargaan yang ditujukan kepada seniman, kaum intelektual, dan aktivis kebudayaan atas kualitas kerja yang prima dan sumbangsih yang signifikan pada pengembangan lingkungannya. Sejak 1997 Prince Claus Awards memberikan hadiah ini kepada perorangan, grup, dan organisasi di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia. Laureates penghargaaan ini di masa lalu termasuk Sardono W. Kusumo, kurator Jim Supangkat, perupa Heri Dono, penulis Ayu Utami dan seniman seni pertunjukan Slamet Gundono.

Dalam surat keputusan Prince Claus Fund yang dikirimkan kepada Teater Garasi, dituliskan bahwa kualitas merupakan hal tak terbantahkan yang harus dimiliki oleh para penerima penghargaan. Tujuh juri dari komite Prince Claus Awards memutuskan Teater Garasi layak memperoleh penghargaan ini dengan beberapa alasan: “… Atas semangat penjelajahan dan terobosan karya-karya mereka yang merangsang seni pertunjukan di Asia Tenggara; atas karya-karya inovatif mereka yang menggairahkan (vibrant) dan beragam, yang menawarkan pengalaman keterlibatan serta ide-ide yang menantang; atas kemampuan Teater Garasi menerobos batas-batas teater sebagai “seni tinggi” (high-art), menggabungkan yang modern dan yang tradisional, melibatkan publik luas melalui (di dalam) kekuatan seni pertunjukan; dan atas kemampuan Teater Garasi menekankan serta merayakan watak masyarakat Indonesia yang majemuk dan kompleks dalam karya-karya mereka.”

Segala hal di atas yang ditetapkan sebagai penilaian prima kepada Teater Garasi, tak lepas dari identitas Teater Garasi sebagai kolektif seniman lintas disiplin yang menjelajah dan merancang berbagai kemungkinan pertunjukan dan penciptaan seni sebagai bagian dari upaya membaca, menyingkap dan memahami perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Dalam proses pemilihannya, komite Prince Claus Awards menerima nominasi dari berbagai pihak tanpa sepengetahuan para kandidat itu sendiri. Setelah menerima nominasi, komite melakukan penelitian menyeluruh atas para kandidat dengan, salah satunya, mewawancarai banyak orang penting yang dianggap tahu apakah satu kandidat layak atau tidak diberi penghargaan. Untuk tahun ini, Prince Claus Awards memilih kandidat yang sesuai dengan tema Prince Claus Fund yang tahun ini berfokus pada “Culture and Conflict”. Untuk lebih lengkapnya silakan kunjungi: princeclausfund.org

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *