11 – 14 September 2013, Workshop Tata Kelola Panggung seri #2: TechPaperWork

Workshop Tata Kelola Panggung seri #2: TechPaperWork

Tentang Workshop:
Dalam sebuah produksi pertunjukan, beragam disiplin bertemu dan bekerja dalam satu tim. Kompleksitas bahasa dan cara kerja dari masing-masing disipin harus, mau tak mau, dicarikan jembatan untuk mempertemukannya. Dalam tata kelola produksi panggung pertunjukan, ada sistem untuk mempermudah pemahamanan antar disiplin, yaitu dengan yang disebut “kertas kerja”.

Seorang sutradara harus membuat alur dan catatan proses pengadeganan, stage designer harus membuat drawing atas ide ruang, lighting designer harus membuat lighting plot beserta data turunannya, sound designer harus membuat ploting audio. Pun demikian seorang stage manager harus menyusun serangkaian dokumen (breakdown) atas hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Workshop ini, akan mengantarkan peserta pada pemahaman pentingnya kehadiran kertas kerja dalam kerja tim lintas disiplin sekaligus memberikan pengetahuan atas format-format baku pada masing-masing disiplin kerja.

Pelaksanaan Workshop:
11 – 14 September 2013
Pukul 09.00-17.00 WIB
di Studio Teater Garasi
Jl. Bugisan Selatan 36 A Tegal Kenongo
Yogyakarta

Peserta:
Adalah pelaku dan peminat tata kelola produksi seni pertunjukan (teater, tari, musik). Peserta dibatasi maksimal 15 orang, apabila jumlah pendaftar melebihi kapasitas akan diadakan seleksi.

Syarat Pendaftaran:
1.    usia minimal 18 tahun
2.    mengirimkan berkas lamaran berupa:
a.    CV (daftar riwayat hidup) terbaru
b.    Pernyataan  singkat (minimal 1 paragraf) alasan atau latar belakang mengapa Anda tertarik mengikuti workshop ini
3.    Peserta diwajibkan membawa laptop/komputer selama mengikuti workshop
4.    Membayar biaya workshop sebesar Rp 100.000,00 (dibayarkan di hari pertama workshop)
5.    Pendaftaran dikirim ke Teater Garasi melalui email dengan subyek “Pendaftaran Wokshop TechPaperWork” ke : garasi@teatergarasi.org

Pendaftaran mulai tanggal 3 – 9 September 2013.
Pengumuman peserta (dihubungi via telepon) tanggal 10 September 2013.

Kontak info: 0274415844/0811292767

Fasilitator:
Novi Kristinawati, Architect – Stage Designer
Anton Gendel, Sound Engineer
Yossy Herman Susilo, Guitarist – Sound Engineer
Ignatius Clink Sugiarto, Lighting Designer – Technical Director

28 Agustus 2013. 9m15s (Sembilan Seperempat/Nine Minutes Fifteen Seconds).Di Studio Teater Garasi

28 Agustus 2013. 9m15s (Sembilan Seperempat/Nine Minutes Fifteen Seconds).Di Studio Teater Garasi

Mulai bulan Agustus ini Teater Garasi | Garasi Performance Institute mengadakan suatu agenda baru – sebuah peristiwa bersama yang diberi nama 9m15s (Sembilan Seperempat/Nine Minutes Fifteen Seconds).

9m15s Edisi #1 akan diadakan pada :
Hari/tanggal    : Rabu, 28 Agustus 2013
Waktu        : 19:00 – 22:30 WIB
Tempat        : Studio Teater Garasi
Penampil    : 1. Alex Suhendra
2. MN Qomaruddin & Rendra Bagus Pamungkas
3. thedeoMIXBLOOD
4. Teater Seriboe Djendela

9m15s (Sembilan Seperempat/Nine Minutes Fifteen Seconds) merupakan forum pertunjukan terbuka; mewadahi kreator seni yang membutuhkan ruang apresiasi cepat, fleksible dan bisa diakses secara rutin, rileks dan murah oleh para kreator seni untuk ber-eksperimen, bertukar-gagasan atau menyegarkan dirinya dari pola kerja tertentu dalam berkarya. 9m15s dinisiasi oleh Teater Garasi|Garasi Performance Institute Forum.
Format forum:
1.    Acara berlangsung di studio satu dinding Teater Garasi,  dibuka jam 19:00 WIB oleh Pembawa Acara dengan penjelasan acara dan perkenalan penampil/penonton,
2.    Presentasi masing-masing penampil bisa individual/berkelompok, dengan durasi maksimal 9:15 (sembilan menit lima belas detik). Di akhir setiap presentasi dilanjutkan umpan balik dari penonton dalam kalimat-kalimat singkat atau kata-kata kunci. Sesi umpan balik ini berdurasi 2 menit. Kemudian dilanjutkan presentasi berikutnya,
3.    Seusai seluruh presentasi, masing-masing penampil secara bergantian menyampaikan konsep atau ide yang melatarbelakangi karyanya dalam waktu 5 menit,
4.    Dilanjutkan dengan diskusi lebih mendalam atas presentasi, masing-masing berdurasi 15 menit dengan kehadiran moderator,
5.    Acara diakhiri jam 22:30 WIB.

(untuk publik terbatas)

4 September 2013.Peluncuran dan Diskusi Buku GOYANG PENASARAN. Di Kampus UI Depok

Departemen Ilmu Susastra FIB UI dan English Art Lab UI
didukung oleh Penerbit KPG dan Teater Garasi
mempersembahkan:

Peluncuran dan Diskusi Buku
GOYANG PENASARAN
Naskah Drama dan Catatan Proses

Rabu, 4 September 2013
Tempat:
FIB UI Gedung IV R. 4101
Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat 16424
Waktu: 13.00-17.00

Acara:
* Diskusi
Pembicara: Ratna Riantiarno (Teater Koma), M. Yoesoef (FIB UI)
Moderator: Melani Budianta (FIB UI)
* Pertunjukan musik dan pembacaan naskah oleh mahasiswa
* Ngobrol santai bersama tim penyusun buku:
Intan Paramaditha (pengarang), Naomi Srikandi (sutradara, Teater Garasi), Herlin Putri (tim riset Goyang Penasaran; pendiri English Art Lab)
* Book signing
* Bazaar buku dan merchandise

Acara gratis dan tersedia konsumsi.

Info:
EAL 081288122088
Twitter: @englishartlab, @goyangpenasaran
www.goyangpenasaran.teatergarasi.org

28 – 30 Juni 2013. Pertunjukan “Endgame” di Teater Salihara

Teater Salihara, 28-29 Juni 2013, 20:00 WIB dan 30 Juni 2013, 16:00 & 20:00 WIB
Penulis: Samuel Beckett
Penerjemah: Yudi Ahmad Tajudin & Jean Pascal Elbaz
Sutradara: Landung Simatupang
Co-Sutradara: Yudi Ahmad Tajudin
Pemain: Yudi Ahmad Tajudin, Whani Darmawan, Kusworo Bayu Aji, Erythrina Baskoro
HTM: Rp100.000 | Pelajar/Mahasiswa: Rp50.000

Endgame – Teater Garasi, 15 Tahun Kemudian

Endgame (1957) adalah lakon sebabak dengan 4 tokoh yang ditulis Samuel Beckett (1906-1989), penulis peraih Nobel kelahiran Irlandia yang menghabiskan separuh hidupnya di Perancis dan menulis dalam dua bahasa: Perancis dan Inggris. Lakon ini, bersama lakonnya yang lain seperti Waiting for Godot, dianggap sebagai bagian dari karya-karya terpentingnya. Beckett sendiri, secara luas dianggap sebagai salah satu penulis abad 20 yang paling berpengaruh. Bersama Ionesco, Arthur Adamov dan Jean Genet, ia juga ditasbihkan sebagai penulis kunci dalam klasifikasi yang dibuat kritikus Martin Esslin: “Theatre of the Absurd.”

Dalam rentang tahun 1992-1994, Yudi Ahmad Tajudin, salah satu sutradara dan pendiri Teater Garasi, menerjemahkan lakon ini ke dalam bahasa Indonesia dari versi bahasa Inggris –Beckett menulis lakon ini pertama kali dalam bahasa Perancis dengan judul Fin de Partie lalu menerjemahkannya sendiri ke dalam bahasa Inggris.

Desember 1998, selang beberapa bulan setelah kerusuhan besar di bulan Mei di tahun yang genting itu, yang mengawali perubahan besar di masa yang kemudian kita sebut sebagai masa reformasi (dengan sekian harapan dan kecemasannya sendiri), Teater Garasi mementaskannya di Yogyakarta.

Endgame-Teater Garasi, yang diproduksi bersama Teater Garasi dengan Lembaga Indonesia Perancis (LIP –kini IFI/Institut Francaise Indonesia) itu mengundang Landung Simatupang untuk menjadi sutradara. Sementara tokoh-tokohnya dimainkan oleh Yudi Ahmad Tajudin (Hamm), Whani Darmawan (Clov), Kusworo Bayu Aji (Nagg) serta Erythrina Baskoro (Nell). Tak kami duga, pementasan kami di pertengahan Desember 1998 itu disambut hangat oleh publik. Bakdi Soemanto, penulis kolom budaya dan dosen di Fakultas Sastra UGM menulis di harian Kompas, edisi 17 Januari 1999: “Pentas Endgame… oleh Teater Garasi dengan sutradara Drs Landung Rusyanto Simatupang ini boleh dikatakan hampir sempurna.” Dalam kaitannya dengan situasi sosial saat itu, lebih lanjut Bakdi menulis “Teater Garasi, barangkali, melihat peluang untuk tampil secara lebih bersungguh-sungguh dan profesional, ketika perhatian orang muda terpusat untuk menjernihkan keadaan setelah selama 32 tahun rakyat dan negeri berada dalam situasi yang absurd. Dan kelompok teater itu berhasil.”

Di bulan April tahun berikutnya, bekerja sama dengan Lembaga Kebudayaan Perancis di Surabaya, Bandung dan Jakarta, Endgame-Teater Garasi dipentaskan kembali di kota-kota itu. Di Jakarta, juga bekerja sama dengan Komunitas Utan Kayu, pementasannya diselenggarakan di Teater Utan Kayu (TUK) selama 2 hari, dengan penonton yang membludak. Di hari terakhir, karena banyak penonton yang tak kebagian tempat, TUK meminta Teater Garasi memainkan lakon ini 2 kali.

Dan kini, 15 tahun kemudian, Komunitas Utan Kayu yang telah bermetamorfosis menjadi Komunitas Salihara meminta Teater Garasi mementaskan kembali Endgame, dalam rangkaian Festival HelaTeater di Teater Saihara, di bulan Juni ini. Kami pun lalu setuju, dengan dua alasan: pertama, pementasan ulang karya pertunjukan yang kami buat dan pentaskan di tahun 1998 itu mungkin juga bisa jadi cara kami menengok kembali 15 tahun perjalanan ‘masa reformasi’ (situasi yang ikut melatarbelakangi proses pembuatan dan pertunjukan Endgame-Teater Garasi). Kedua, sebagai salah satu cara kami melakukan semacam retrospeksi atas 20 tahun perjalanan Teater Garasi (ya, tahun ini Teater Garasi berusia 20 tahun).

Bagi Anda, penonton budiman, tentu saja kami serahkan sepenuhnya bagaimana Anda akan memaknai suguhan kecil kami. Kami berharap Anda menikmati lakon yang mungkin tak menyuguhkan ‘cerita’, melainkan serangkaian peristiwa dan situasi ini. Peristiwa dan situasi-situasi, yang sesungguhnya, mungkin, tengah mengimbau pada situasi yang dekat dengan kita; meski kenyataan-kenyataan kerap tak terpahami dan menekan, kepercayaan, harapan, (serta fiksi dan narasi lain) mesti terus kita ciptakan dan “main”kan, agar hidup bisa tertanggungkan dan terus berlangsung.
Kredit

Endgame
Karya: Samuel Beckett
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh: Yudi Ahmad Tajudin

Sutradara:
Landung Simatupang

Co-Director:
Yudi Ahmad Tajudin

Pelakon:
Yudi Ahmad Tajudin (sebagai Hamm)
Whani Darmawan (sebagai Clov)
Kusworo Bayu Aji (sebagai Nagg)
Erythrina Baskoro (sebagai Nell)

Penata Ruang/Skenografi:
Mohamad Marzuki, a.k.a Kill the DJ

Penata Cahaya – Pengarah Teknik:
Ignatius Sugiarto

Penata Kostum:
Retno Ratih Damayanti

Penata Musik:
Risky Summerbee

Manajer Panggung:
Gading Paksi

Asisten Produksi:
Arsita Iswardhani

Liaison Officer:
Wati Gandarum